Jumat, 21 Oktober 2016

MAKALAH AKHLAK TERPUJI

BAB I
 PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Kata akhlak berasal dari dari bahasa arab khuluq yang jamaknya akhlak yang artinya  perangi atau budi pekerti. Ukuran akhlak itu baik atau buruk adalah motif  yang mendasari perbuatan dan tindakan dan adanya petunjuk yang mengatakan itu baik  berdasarkan firman Allah dan sabda Rasul saw. Jadi pemahaman akhlak adalah seseorang yang mengerti benar tentang segala sesuatu tindakannya hanya mengharap ridho Allah swt.
Akhlak merupakan masalah yang sangat penting dalam islam. Seseorang dapat dikatakan berakhlak ketika dia menerapakan nilai-nilai islam dalam aktifitas hidupnya. Jika aktifitas itu terus dilakukan berulang-ulang dengan kesadaran hati maka akan menghasilkan kebiasaan hidup yang baik. Akhlak merupakan perpaduan antara hati, pikiran, perasaan, kebiasaan yang membentuk satu kesatuan tindakan dalam kehidupan. Sehingga bisa membedakan mana yang baik dan tidak baik, mana yang jelek dan mana yang cantik dan hal ini timbul dari futrahnya sebagai manusia.
Hati nurani manusia selalu mendambakan dan merindukan kebenaran, ingin mengikuti ajaran-ajaran Allah Swt. Namun fitrah manusia tidak selalu terjamin dapat berfungsi dengan baik karena pengaruh dari luar misalnya pengaruh pendidikan, lingkungan, pakaian dan juga pergaulan. Sehingga menyebabkan manusia sulit membedakan antara akhlak terpuji dan akhlak tercela. Maka kami dalam makalah ini membahas tentang “materia akhlak (akhlak baik dan akhlak buruk)”
B.     Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah kami paparkan maka rumusan masalah yang kami ambil :
1.      Apa pengertian dari akhlak terpuji ?
2.    Apa saja yang termasuk akhlak terpuji dan contohnya?
3.    Bagaimana penerapannya dalam kehidupan?
C.    Tujuan penulisan
Tujuan penulisan dari makalah ini antara lain :
1.      Bentuk penyelesaian tugas mata kuliah
2.    Menjelaskan akhlak terpuji dan macam-macam akhlak terpuji beserta contohnya.
3.    Mengetahui penerapan akhlak terpuji



D.    Manfaat penulisan
Kami berharap makalah ini mampu menambah wawasan pembaca mengenai akhlak terpuji yang di ridhoi Allah SWT dan Penerapannya dalam kehidupan sehari-hari yang mampu menambah iman para pembaca.
















































BAB II
PEMBAHASAN

1.      PENGERTIAN AKHLAQ
Perkataan akhlak dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab            , bentuknya jamak kata            yang secara etimologi berarti budi pekerti, tingkah laku.
Menurut Imam Ghozaili, Akhlaq adalah Sifat yang tertanam dalam jiwa yang dapat menimbulkan perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
Menurut Ahmad Amin Akhlak ialah membiasakan kehendak. Ini berarti bahwa kehendak itu apabila dibiasakan terhadap kehendak untuk memberi, maka akan melahirkan akhlak dermawan ataupun kepedulian sosial.
Didalam kamus Al-Kautsar, ilmu akhlak  diartikan sebagai ilmu tatakrama. Jadi, ilmu akhlak ialah ilmu yang berusaha untuk mengenal tingkah laku manusia  kemudian member nilai kepada perbuatan itu. Sedangkan ilmu akhlaq dalam The Encyclopedia of Islam di rumuskan : it is the science of virtues and the way how to acquire them of vices and the way how to quard against them (Ilmu akhlak ialah ilmu tentang kebaikan dan cara mengikutinya, tentang kejahatan dan cara untuk menghindarinya).
Akhlak secara garis besar terbagi menjadi dua yaitu akhlak terpuji dan kahlak tercela dan diantara akhlak terpuji yaitu Qona’ah, Zuhud, Sabar, Istiqomah, Tasamuh, Kasih Sayang, Pemaaf, Amanah, rendah diri (tidak sombong) menolong. Dan di bawah ini akan diuraikan sebagian dari akhlak tersebut.
A.    QANA’AH
1.      Pengertian Qana’ah
a.       Secara bahasa (etimologi), qana’ah artinya cukup.
b.      Secara istilah (terminology), qana’ah artinya merasa cukup dengan apa yang dimiliki dan menjauhkan diri dari sifat ketidakpuasan/kekurangan.
2.      Komponen Qana’ah
Bersikap qana’ah paling tidak meliputi 5 hal yaitu :
a.       Menerima dengan rela apa yang ada.
b.      Memohon kepala Allah suatu tembahan rezeki yang layak dan diiringi dengan ikhtiyar.
c.       Menerima dengan sabar akan semua ketentuan Allah.
d.      Bertawakkal kepada Allah.
e.       Tidak tertarik oleh segala tipu daya yang bersifat duniawi.
Komponen – komponen qana’ah di atas merupakan suatu kekayaan bagi umat islam yang sangat hakiki.

 


Artinya : Bukanlah kekayaan itu lantaran banyak harta, akan tetapi kekayaan itu adalah kekayaan jiwa”. (HR. Bukjari-Muslim).


Artinya: Qana’ah adalah simpanan yang tak akan lenyap” (HR. TAbrani)
B.     ZUHUD
Zuhud ialah tidak berhasrat terhadap sesuatu yang mudah walaupun kesempatan untuk memperoleh atau mengerjakannya ada. Hal itu dilakukan untuk melatih dan membersihkan diri, dan  membersihkan diri, dan untuk mendahulukan kepentingan orang lain dari kepentingan diri sendiri. Zuhud bukan berarti  tidak berhasrat terhadap sesuatu yang mudah karena tidak mempunyai kemampuan untuk memperoleh atau mengerjakanya. Zuhud juga bukan berarti menundukkan hawa nafsu dan menyiksanya tanpa maksud member kemanfaatan kepada umat atau kepada sekelompok orang. Menundukkan hawa nafsu dengan tujuan seperti itu adalah perbuatan ruhbaniyyah yang diharamkan islam.
Zuhud itu dapat dibagi atas tiga tingkatan yaitu :
1.      Derajat pertama (terendah) yaitu menghindari dunia pdahal hatinya sangat berkeinginan dan sangat tertarik, tetapi berusaha sekuat – kuatnya untuk menghindarinya dan merasa cukup dengan yang sudah dimiliki.
2.      Derajat kedua yaitu meninggalkan keduaniaan karena pandangan rendah dan hina terhadap orang yang rakus dan tamak terhadap harta.
3.      Derajat ketiga yaitu meninggalkan dunia karena zuhud semata karena adanya pandangan bahwa dunia tidak berarti sedikitpun dibandingkan dengan kenikmatan akhirat.
C.    SABAR
Sabar (tabah) adalah tahan menderita untuk menghadapi yang tidak disenangi dengan penuh ridha dan menyerahkan diri kepada Allah. Sabar adalah kemampuan menahan diri, dikala ada godaan tidak marah atau tidak pasrah.
Orang yang sabar (tabah) dalam berbagai keadaan akan tenang, selalu ingat Allah dan berserah diri kepada-nya. Orang yang tabah akan tahan menderita kalau terkena musibah, tidak lekas putus asa dalam menunaikan kewajiban serta meraih cita – cita.
Dalam menunaikan ibadah syetan selalu menggoda dan nafsu selalu mengganggu agar perintah ibadah ditinggalkan atau dilalaikan. Tetapi orang yang sabar dapat menangkis dan mengatasinya, tetap mengerjakan perintah Allah dengan baik. Sabar dalam meninggalkan (menjauhi) Maksiat.
Menahan diri untuk menghindarkan dari segala perbuatan jahat, dan dari menuruti hawa nafsu angkara murka dan menghindarkan dari segala  perbuatan yang mungkin dapat menjerumuskan diri ke jurang kehinaan dan merugikan seseorang. Sabar terhadap maksiat, ialah semacam unsur pertahanan yang melawan dorongan – dorongan yang menggoda manusia dalam perjalanan hidupnya, serta menyingkirkan perbuatan – perbuatan dosa yang terlarang dan tercela.
Sabar dalam musibah diterima dengan sabar dan bertawakal kepada Allah yaitu berihtiar untuk terlepas daei musibah itu. Hidup adalah perjuangan. Perjuangan tidak luput dari ujian dan cobaan yang pasti diberikan Allah. Ujian itu biasa berupa ketakutan, musibah sakit, kelaparan dan kekurangan harta atau kematian.
D.    ISTIQOMAH
Istiqomah adalah teguh pendirian atau keteguhan berpegang kepada sesuatu yang diyakini kebenaranya, dan ia tidak mau merubah keyakinannya itu dalam keadaan  bagaimanapun, baik dalam keadaan susah atau seanang, dalam keadaan sendiri atau beramai – ramai dengan orang lain. Sikap istiqomah ini akan memberikan cirri khas kepada pribadi yang melakukannya dan menyebabkan orang lain segan dan menaruh hormat, sikap istiqomah tercermin dalam firman Allah SWT :



Artinya : Sesungguhnya orang – orang yang mengatakan ‘Tuhan kami ialah Allah”, kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka (istiqomah) maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan) “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih, dan gembirakanlah mereka dengan (memperoleh) surge yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. (Fushshilat).
Begitu pentingnya istiomah ini, maka Rasullullah ketika ditanya tentang islam yang tegas dan jelas, maka Rasulullah SAW menjawab yaitu beriman kepada Allah, lalu istiqomah.
Sabda Rasulullah SAW :
 



Artinya : Dari Ibnu Amra katanya, aku berkata : “Hai Rasulullah, katakanlah padaku tentang Islam, sesuatu perkataan yang aku tidak menanyakan lagi kepada sesorang selain engkau. Nabi bersabda : “katakanlah, aku beriman kepada Allah, lalu Istiqomah. (HR.Muslim).
Isi hadist tersebut sejalan dengan maksud ayat Al-Qura’an Surat Fussilat ayat 30, bahwa istiqomah mengandung arti bahwa seseorang berperan teguh kepada keimanan yang telah diyakininya dalam keadaan bagaimanapun. Dengan jalan inilah jiwa seseorang akan tetap tenang, merasa aman, tidak gentar menghadapi situasi dan kondisi bagaimanapun.

E.     TASAMUH
Pengertian Tasamuh
a.       Secara bahasa, tasamuh artinya toleransi, tentang rasa tau saling menghargai
b.      Secara istilah, tasamuh artinya suatu sikap yang senantiasa saling menghargai antar sesame manusia.
Toleransi terdiri dari dua  macam yaitu : Teoleransi terhadap sesame muslim dan toleransi terhadap selain muslim.
Toleransi terhadap sesame muslim merupakan suatu kewajiban, karena di samping sebagai tuntutan sosial juga merupakan wujud persaudaraan yang terkait oleh tali aqidah yang sama. Bahkan dalam hadits nabi dijelaskan bahwa seseorang tidak sempurna imannya jika tidak memiliki rasa kasih sayang dan tenggang rasa terhadap saudaranya yang lain.
 



Artinya : “ Tidak sempurna imam seseorang di antara kamu, sehingga mencintai saudaranya sebagaimana mencintai dirinya sendiri” (R.Bukhari dan Muslim)
Sikap toleransi dan baik hati terhadap sesame terlebih lagi dia  seorang muslim pada akhirnya akan membias kembali kita yang mana itu Allah akan membalas semua kebaikan kita di akhirat kelak.
HR.Muslim
Adapun toleransi terhadap non muslim mempunyai batasan – batasan tertentu selama mereka mau menghargai kita, tidak menyerang dan tidak mengusir kita dari kampong halaman. Mereka pun harus  kita hargai karena pada dasarnya sama sebagai makhluk Allah SWT. Bersikap  tasamuh bukan berarti  kita toleransi dengan suatu prinsip yang adil dan membela kebenaran. Kita tetap harus tegas dan adil jika dihadapkan pada suatu masalah baik menyangkut diri sendiri, keluarga ataupun orang lain. Walaupun keputusan tersbeut akan berakibat pahir pada diri sendiri.
2.   Contoh – Contoh Akhlak Terpuji Sebagai Akibat Dari Akidah Yang Benar :
a.      Takwa
Takwa adalah memelihara diri dari azab Allah dengan menjalankan segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya. Orang yang melakukan takwa disebut Muttaqin. Cirri orang yang bertakwa adalah (a) memiliki iman yang enam. (b) Memiliki islam, yaitu menunaikan ibadah salat dan zakat serta  menunaikan ibadah yang lain. (c) Memiliki ihsan, yaitu mendermakan harta yang dicintainya  kepada yang lebih membutuhkan, menepati janji, sabar, dan lain – lain. Itulah orang – orang yang berbuat birrun (kebaikan) dan merekalah orang – orang yang bertakwa.
b.      Cinta dan Rida
Cinta adalah kesadaran diri, perasaan jiwa, dan dorongan hati yang menyebabkan seseorang terpaut hatinya kepada yang dicintainya dengan penuh semangat dan kasih sayang. Bagi seorang mukmin, yang berhak mendapatkan cinta yang utama adalah Allah SWT.
c.       Ikhlas
Yang dimaksud dengan ikhlas adalah beramal semata – mata untuk mencari keridaan Allah dan tanpa pamrih kepada manusia. Berniatlah kalian engan ikhlas dalam menjalankan setiap perbuatan. Ketika kalian mendapat amanat, kerjakanlah dengan  dengan sebaik – baiknya sebagai bukti dari keikhlasan kalian menerima tugas tersebut.
d.      Tawakal
Tawakal adalah membebaskan hati dari segala ketergantungan kepada selain Allah dan menyerahkan segala keputusan hanya kepada Allah.
e.       Syukur
Yang dimaksud dengan syukur adalah memuji kepada yang member nikmat dengan mengakui nikmat tersebut dalam hati, mengikrarkan secara lisan, dan kemudian menjadi nikmat itu  sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah. Orang yang bersyukur akan mendapat tambahan nikmat dari Allah. Sebalinya, orang yang tidak bersyukur dan tidak tahu bertrima kasih akan mendapat azabnya.
f.       Muraqabah
Muraqadah adalah kesadaran seseorang muslim bahwa dia selalu berada dalam pengawasan Allah Swt, di ,amapun dan kapan pun Allah memiliki sifat “Ilmu, bashr, dan sama”.
g.      Tobat
Tobat adalah memohon ampun dari Allah Swt. Atas dosa, baik yang disengaja maupun tidak dengan disertai penyesalan dan berjanji tidak mengulangi lagi perbuatan dosa tersbeut. Bertobatlah kepada Allah artinya kembali kepada sifat – sifat yang terpuji, kembali kepada perintah Allah dan Kembali kepada jalan yang benar.
Bertobat dapat dilakukan setiap saat, menginat disadari atau tidak, manusia sering melakukan kesalahan. Tobat akan membawa keberuntungan bagi pelaksananya karena setelah bertaubat biasanya, manusia akan merasa lebih tenang dan damai dalam menjalankan aktivitas selanjutnya. Allah memerintahkan manusia untuk bertobat atas kesalahanya.






































BAB III
PENUTUP

A.        Kesimpulan
Dalam islam akhlak merupakan hal yang sangat diperhatikan,. Akhlak terpuji adalah akhlak yang disukai , disenangi oleh Allah swt bahakan dianjurkan dan diwajibkan.. Akhlak terpuji begitu banyak, tetapi pada intinya niatkan hati kita hanya untuk beribadah kepada Allah swt.

B.         Saran
Alhamdulillah akhirnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini, segala koreksi dan saran demi kesempurnaan makalah ini penyusun harapkan sebagai bentuk kepedulian bagi yang ingin menambah khazanah kekeliruan dan sebagai bahan untuk memperbaiki dari apa yang telah disusunnya. Sehingga mudah-mudahan kedepannya bisa lebih baik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar